Piala Dunia 2022: Sepak Bola Pria Harus Berhenti Membungkam Aktivisme dan Persekutuan

Piala Dunia 2022: Sepak Bola Pria Harus Berhenti Membungkam Aktivisme dan Persekutuan

Posted by

Ada pepatah yang akrab bergema di tribun pada turnamen Piala Dunia FIFA 2022 pria yang menunjukkan bahwa menang adalah yang terpenting. Tetapi aktivisme dan solidaritas atlet mencerminkan tren yang berkembang di kalangan atlet yang secara terbuka menunjukkan tanggung jawab sosial baik di dalam maupun di luar lapangan. https://www.mavericksystemscorp.com/

FIFA, bagaimanapun, tetap bersikeras menentang aktivisme olahraga memasuki lapangan. Pesan tim sepak bola putra Denmark tentang “Hak Asasi Manusia untuk Semua”, misalnya, adalah pernyataan politik yang melanggar peraturan FIFA, menurut badan olahraga tersebut.

Demikian pula, beberapa jam sebelum pertandingan pembukaan Inggris, diumumkan bahwa kapten Inggris Harry Kane dan tujuh tim Eropa lainnya akan melanggar peraturan FIFA jika mereka mengenakan ban lengan «One Love». FIFA menyatakan bahwa para pemain akan diperingatkan untuk setiap pernyataan politik.

Protes terencana ini dan penolakan selanjutnya merupakan indikasi ketegangan seputar aktivisme sosial dan persekutuan dalam sepak bola pria — terutama dalam masalah seks, gender, dan seksualitas.

Olahraga pria dan aktivisme sosial

Olahraga memiliki sejarah panjang aktivisme politik. Tommie Smith dan John Carlos mengangkat tinju mereka di Olimpiade 1968 untuk mendukung gerakan hak-hak sipil di AS dan di seluruh dunia. Maju cepat ke tahun 2016 dan Colin Kaepernick berlutut selama lagu kebangsaan AS memprotes kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan rasial.

Di sepak bola pria, tim berlutut untuk mendukung gerakan Black Lives Matter yang berkembang setelah pembunuhan George Floyd pada tahun 2020. Mengenai masalah ketidaksetaraan ras, olahraga dan sepak bola pria telah menawarkan momen dukungan simbolis.

Mengenai masalah keragaman gender dan seksual, Kampanye Rainbow Laces Stonewall telah mendapatkan daya tarik di Liga Utama Inggris. Di Kanada, Pride Tape Campaign juga menunjukkan kesediaan beberapa pemain hoki untuk menunjukkan dukungan terhadap lingkungan olahraga yang inklusif.

Piala Dunia ini, Kanada berkompetisi di panggung sepak bola terbesar untuk pertama kalinya dalam 36 tahun. Canada Soccer baru-baru ini mendapat kecaman karena kurangnya tindakan terhadap masalah hak asasi manusia. Menjelang turnamen, Canada Soccer mengumumkan kemitraan dengan You Can Play — sebuah grup yang didedikasikan untuk mengatasi homofobia dalam olahraga.

chocopie23

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Bienvenido